Minggu, 19 Januari 2025

LEMPAR LEMBING


     Lempar Lembing merupakan cabang olahraga atletik yang mengharuskan atlet melempar lembing sejauh mungkin. Lembing yang digunakan sebagai alat dalam olahraga ini mirip seperti tombak berujung runcing. Seorang atlet lempar lembing mengandalkan kekuatan otot tangan, kaki hingga pinggul. Atlet lempar lembing juga membutuhkan kecepatan, gaya khusus dan teknik yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Lempar lembing atau yang lebih dikenal dengan Javelin Throw merupakan salah satu olahraga yang diperlombakan dalam Olimpiade. Di Indonesia, lempar lembing cukup populer. Terutama bagi mereka yang menggeluti dunia atletik. Indonesia juga memperlombakan lempar lembing dalam kejuaraan tingkat nasional. 

A. SEJARAH
    Lempar lembing muncul pertama kali di Yunani pada Olimpiade Kuno tahun 708 SM. Lempar lembing adalah bagian dari kompetisi kuno bernama pentathlon, bersamaan dengan lari, lempar cakram, lompat jauh dan gulat. Saat itu, lembing asli terbuat dari kayu zaitun. Sayangnya, kondisi Olympia, tempat perlombaan Olimpiade Kuno, memburuk setelah beberapa pertempuran dan bencana alam melanda tempat tersebut selama berabad-abad. Sehingga, Olimpiade secara resmi berakhir sekitar tahun 394 M, setelah kaisar Romawi Theodosius I melarang sebuah perlombaan yang berlatar paganisme. Saat itu, Olimpiade Kuno diadakan dengan tujuan menyembah para dewa.
    Lempar lembing menjadi bagian dari program Olimpiade modern sejak 1908 untuk sektor putra. Sedangkan untuk kategori wanita baru ada pada 1932. Saat sektor putra pertama diadakan, lempar lembing memiliki sedikit aturan dan penetapan soal desain tombaknya. Namun, setelah pembentukan International Association of Athletics Federations (IAAF) aturan yang ketat pada desain lembing diterapkan.
    Pada tahun-tahun berikutnya, rekor dunia dan perolehan Olimpiade terus meningkat. Puncaknya pada rekor 104,8 meter, yang dibuat oleh Uwe Hohn pada 1984. Tetapi jarak ini menimbulkan risiko keamanan karena kemungkinan lembing mendarat di keramaian. Tak lama, IAAF mendesain ulang lembing putra yang berlaku mulai 1 April 1986 dan digunakan hingga saat ini. 

B. TEKNIK LEMPAR LEMBING
  1. Tahapan pertama, pegang lembing di telapak tangan. Pegang bagian belakang tali lembing dengan ibu jari dan pastikan jari telunjuk berada di belakang tali. 
  2. Tahap dua dipakai untuk mencari momentum menggunakan gerakan lari. Para atlet harus menyisakan 13 hingga 19 langkah dari garis lempar untuk digunakan berlari. Selain itu, tempatkan penanda tambahan lima langkah dari garis lempar. Kemudian, pegang lembing setinggi kepala, dengan lengan ditekuk dan siku mengarah ke depan.Pastikan telapak tangan kalian menghadap ke atas dan mulailah berlari dengan pinggul tinggi dan lembing yang sejajar. Pertahankan kecepatan yang terkontrol selama melakukan run-up.
  3. Pada tahap tiga, saat mencapai penanda kedua, letakkan kaki kanan ke bawah dan gerakkan lengan lempar lurus ke depan lalu ke belakang hingga lengan terentang sepenuhnya dengan tinggi sebahu. Selanjutnya, tetap arahkan lembing ke arah area lemparan.
  4. Pada tahap keempat, mulailah menurunkan bagian belakang lembing, jaga agar tetap dekat dengan kepala dengan titik sejajar alis. Pada saat yang sama, dorong kaki kiri dan ambil langkah drive yang lebih panjang dan lebih rata dari kaki kanan. Tahap kelima lempar lembing sejauh mungkin. 
C. GAYA MEMEGANG LEMBING
  1. American Grip : Meletakkan jari tengah, jari manis, dan jari kelingking rapat di lekukan tongkat lembing. Jari telunjuk berada di belakang tongkat namun sedikit ditekuk ke atas. Ibu jari diletakkan berlawanan arah agar berfungsi sebagai penguat genggaman. 
  2. The Finish Grip : Ibu jari dan ibu telunjuk menahan dari bagian samping tongkat lembing. Gaya ini membantu rotasu lembing selama momen sebelum lemparan dilakukan.
  3. The "V" Grip : Lembing diletakkan di antar telunjuk dan jari tengah belakang. Kedua jari ini seperti sedang menjepit tongkat. Posisi dari jari membantu lengan lempar dengan tetap setinggi bahu selama awalan dilakukan.
D. MANFAAT LEMPAR LEMBING
  • Membangun pondasi kondisi tubuh secara keseluruhan, kekuatan dan kebugaran.
  • Menjadikan tubuh fleksibel dan meningkatkan jangkauan gerakan.
  • Menguatkan tubuh.
  • Menguatkan otot tubuh.
  • Meningkatkan pertimbangan.





8 komentar:

Powered by Blogger. Blogger Template by btemplates.com/author/john-terro. Supported by Iskael and BlogSpot Design.