pages

Kamis, 16 Januari 2025

BERKUDA/EQUESTRIAN






A. SEJARAH 

    Pada abad ke-5 SM, mayoritas ksatria Yunani menggunakan kuda untuk berperang. Lalu, pada ke-2 SM, aktivitas berkuda mulai menjadi kegiatan berolahraga. Orang- orang mulai mengdakan acara sirkus dan balap kuda. Kegiatan ini mulai menyebar ke Eropa pada abad pertengahan. Seiring waktu, olahraga berkuda mulai berkembang pada ke-19 dan terciptalah cabang olahraga equestrian yang sudah memiliki aturan dasar. Saat itu, equestrian terdiri dari beberapa kompetisi seperti melompat kuda, polo, dan 3-day event.
    Pada tahun 1912, olahraga ini resmi diperkenalkan sebagai olahraga resmi Olimpiade Stockholm. Saat itu, hanya dua jenis olahraga berkuda yang diakui yaitu dressage dan eventing. Baru pada Olimpiade Helsinki 19 ditambahkan jenis melompat kuda. 
    Makin berkembangnya zaman, aturan tentang olahraga ini pun makin berkembang dan beradaptasi. Pada 1990-an, olahraga ini mulai memperhatikan perlindungan kuda dan keselamatan atletnya. Salah satu bentuknya adalah dengan membentuk beberapa organisasi seperti Federasi Equestruan Internasional yang bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan nirlaba untuk meningkatkan kesejahteraan kuda. 

B. MANFAAT
    
- Melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh karena atlet harus mampu mengendalikan kuda sambil menjaga keseimbangan tubuh mereka.
- Melatih kekuatan dan fleksibilitas agar lebih baik, sebab atlet harus memiliki kekuatas untuk mempertahankan posisi tubuh selama perlombaan.
Melatih kemampuan menyelesaikan masalah. Sebab dalam latihan maupun bertanding atlet harus memiliki ketangkasan dan kecerdasan untuk mengambil setiap langkah berikutnya.

C. JENIS- JENIS 
     
    1.) DRESSAGE

    Jenis ini berfokus pada pengendalian kuda secara halus dan elegan. Tujuannya untuk memperlihatkan akselerasi kuda dan atler saat mengontrol gerakannya secara sederhana dan presisi.
   
    2.) EVENTING
       Jenis ini mengutamakan tiga pengujian yaitu dressage, jumping dan cross-country. Jenis ini cukup menantang karena harus melewati tiga tahap uji di arena maupun di luar arena. 
   
    3.) JUMPING 
        Jenis ini berfokus pada gerakan melompati rintangan-rintangan di arena. Tujuannya adalah menyelesaikan rintangan dalam waktu secepat mungkin dengan kesalahan sesedikit mungkin.Atlet akan diberikan waktu terbatas untuk melewati semua rintangan. Setiap kesalahan waktu yang melewati batas akan diganjar dengan hukuman poin.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar